Senin, 06 Desember 2010

kisah cinta di hutan salak 2


Keluar dari desa Bangukerto, Turi lebih tepatnya dari rumah Bapak Sutrisno dengan PD-nya kami meminta izin untuk mencari makan. Tidak seperti yang kami bayangkan karena jalan keluarnya sulit kami temukannnnnnnnnn :(

kami malah tersesat di hutan salak!!!

berputar-putar..

berputar..

belok kanan belok kiri..

putar..

putar..

akhirnya setelah satu setengah jam atau hampir dua jam kami menyusuri hutan salak yang gelap tanpa ada orang yang kami temui (secara udah malam jam 8.30pm mana mungkin di desa tersebut ada orang yang keluar adanya juga mereka udah pada tidur dan bersembunyi di balik selimut tebal mereka) hihihihihi......

jalan raya sudah kami temukan tapi warung makan yang masih buka cuma satu. satu. satu. dan persedian nasi sudah habis padahal kita ber-12 yang membutuhkan makan. Bapak pemilik warung menyarankan agar kita mencari makan di daerah Tempel. Di sekitar jalan Yogya-Magelang tapi apa daya mau tidak mau kami harus sampai ke daerah tersebut. padahal persediaan bensin di mobil sudah menunjukkan tanda E!!! brrrrrrrrrr...........

tapi sampai juga di Tempel, kebetulan aku tahu daerah tersebut, tahu dimana letak pom bensin. capcus. kita langsung isi bensin. makan (dengan antrian lama sekaliiiiiiiiii) tapi namanya juga anak muda, begitu melihat pasar malam apalagi arum manis Tony, Unep dan Fida membeli arum manis. tapi pasti Fida suka bahkan suka sangat!!! hahahaha...
perjalan kembali ke rumah Bapak Sutrisno pun berjalan lancar walau sempat lupa jalan, tap tidak separah saat kami tersesat di hutan salak.

.to be continued.


lagi kuliah ki, dosen e lagi nerangin.. ga enak klo aku nulis blog! hahaha......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar