Senin, 06 Desember 2010

kisah cinta di hutan salak


hahahahaha........
lucu kan judul blogku ini, habis gimana lagi yaaaa kisah ini benar-benar aku dan teman-temanku alami. kita arungi bersama. kita lewati bersama. bingung juga awal mula ceritanya, tapi aku coba untuk sederhanakan kisah ini.

Tepatnya Sabtu, 4 Desember 2010 aku bersama dengan Fida, Wempi, Mehong, Widi, Ulas, Eza, Fahzrul, Toni, Harry, Maker, Unep, Putik dan Vonny ingin menyalurkan bantuan kami kepada korban letusan gunung merapi, walau sudah tidak masa siaga tapi lebih tepatnya masa pembenahan. Kami memilih daerah Bangunkerto, Turi, Kab. Sleman, Yogyakarta. Keberangkatan kami berawal dari kampus tercinta,
tapi saat bersamaan dengan turunnya hujan. Hujan tidak menjadi penghalang untuk niat baik kami, karena kami percaya dimana ada niat disitu ada jalan. hahaha....
Karena kepercayaan kami terhadap tagline tersebut
apapun halangan perjalan kami tetap kami lalui.
  • wiper mobil Mehong lepas, tapi ga bisa dipasang lagi :(
  • ban mobil Mehong juga kurang angin
Bisa dibayangkan saat hujan turun kondisi mobil tidak fit, padahal membawa bantuan bagi saudara-saudara kita yang sedang menunggu kami. brrrrrrrrr... tapi semua berjalan dengan baik dan terkendali. Walau sempat tersesat dalam mencari jalan menuju tempatnya. Kami pun sampai di tujuan.

Menurut sumber dari Dimas (yang notabene temennya Mehong dan notabene juga sedang KKN) memberikan info bahwa daerah tersebut memang membutuhkan bantuan karena lokasi daerah yang tidak mudah dijangkau (ternyata daerah tersebut merupakan hutan salak). Bisa dibayangkan daerah ini sangatlah dingin, gelap dikarenakan banyaknya tanaman pohon salak, sebagian besar mata pencaharian penduduk di sana merupakan petani salak. Setelah menurunkan bantuan kami berniat untuk mencari makan malam dan
inilah awal petualangan kami. -.-

.to be continued.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar