Sabtu, 20 November 2010

emosi berat

Pagi ini segalanya berubah, aku serasa tak memiliki semangat dalam hidup. Ya, kejadian 2 hari terakhir ini yang membuatku seperti ini. Hanya air mata luka yang aku punya. Hanya senyum palsu yang aku berikan. Hanya semangat dari orangtuaku yang tulus. Menulis ini pun aku tak kuat menahan air mata luka, air mata yang selalu aku sembunyikan dari adikku sendiri. Air mata yang aku sembuyikan dari orangtuaku. Orang yang selalu ada disampingku pun, entah kemana. Aku ingin mengatakan semuanya, sejujurnya tapi rasa hati tak tegaaa.. aku masih ingat betapa baiknya orangtua itu kepadakuu..sampai kapan aku bisa menahan semua ini?

apakah malam kemarin merupakan akhir pertemuanku?
jika iya, aku rela.. aku rela..
didepanku pun kau katakan dengan jelas rasa rindumu kepadanya
sakit hati ini mendengar ucapan itu,
tapi serasa tidak sadar pengucapanmuuu
tlah melukai hati ini, menambah luka semakin dalam,
luka yang lalu belum kering, masih basah
tapi kau lukai lagii.. ok ok, aku terima saja :))

sebenarnya aku bahagia melihatmu dengannya,
jika itu keputusan dan keinginanmu lepaskan saja aku..
sebenarnya aku juga ga mau menyerah begitu saja,
tapi apa daya aku ga kuat dengan kata-kata orang terdekatmu
yang selalu menambah luka hati ini

aku sadar,
aku ga ada apa-apanya dibanding dengan orang-orang disekitarmu
aku hanya wanita biasa yang sudah terbiasa hidup mandiri
terbiasa ga di manja
terbiasa keras menjalani hidup
sebenarnya aku rapuh, lemah
harta berlimpah pun aku tak memiliki
tapi kasih sayang berlimpah aku dapatkan
prestasi cemerlang pun aku raih
tapi cinta yang aku punya tak aku miliki sepenuhnya
mungkin waktu yang akan menjawab semuanya
orang dalam cinta hanya datang dan pergi,
berputar seperti jarum jam

mungkin ini merupakan pelajaran hidup, harus aku terima, aku jalani hingga akhirnya keindahan sang waktu yang akan menjawab, bukan aku atau kita atau mereka yang menjawab :))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar