Ku ingin kamu cinta…
Aku jatuh cinta
Jatuh ke dalam cinta tuk kedua kalinya
Kala hati tak ingin berpaling
Kala hati tetap merasa disatukan
Dalam alunan kalbu indah
Ketika ruang sempit tak memberi waktu
Cinta kuat pun menuntunku
Mengapai smua cinta itu
Ku tak ingin penyesalan hidup
Ku ingin bersamamu,cinta
Ku ingin menyatukamu, hati
# Sabtu, 10 Maret 2007
Teng teng teng..
Jam pulang sekolah di sekolah homogen cewek telah berdentang, tanda jam sekolahpun tiba. Riuh terdengar suara para siswi yang ingin segera menghabiskan waktu di sabtu malam. Namun tidak bagi tim jurnalistik sekolah ini, sepulang sekolah mereka akan mendapat pelatihan jurnalistik dari kampus swasta terkenal di kotanya, nama acara itu “go to school”. Bisa dibayangkan selesai pelajaran yang rumit di kelas mereka masih merasakan ceramah jurnalistik dari para mahasiswa. Semua akan terlewati asal dengan senyuman, ujar sang ketua jurnalistik yang merangkap sebagai pimpinan redaksi majalah sekolahnya. Acara pun sudah menjadi bagian dari para mahasiswa yang menjelaskan dari A sampai Z mengenai penulisan berita dan apa itu jurnalistik. Sampai akhirnya diadakan lomba penulisan berita singkat dalam waktu pengamatan tiga menit dan menulis naskah berita dalam waktu sepuluh menit. Para siswi pun mulai aktif mencari sumber berita dan sibuk menulis berita. Sampai akhirnya waktu sepuluh menit bagaikan satu detik. Berjalan cepat dan TITIK! Sang ketua jurnalistik yang selalu diperhatikan gerak geriknya dan membuat penasaran pimpinan redaksi dari majalah kampus itu selesai menulis berita singkat. Namun sang mahasiswa ini tidak tahu siapa gerangan gadis berseragam kotak kotak itu? Bahkan namapun tidak tahu. Serasa pertemuan pertama menjadi pertemuan misterius bagi sang mahasiswa. Bagi sang gadis itu, mungkin pesona sang ketua redaksi itu merupakan sosok pria dewasa yang memiliki karisma sendiri. Tegas dan penuh senyuman. Sampai akhirnya acara berakhir bagi tim jurnalistik. Pengumuman pemenang acara akan diumumkan hari Kamis depan. Awalnya tidak ada rasa apapun dalam awal pertemuan itu, semua berjalan biasa, tawa canda selalu menghiasi acara itu sampai akhir acara. Mungkin yang merasa penasaran hanyalah satu sosok mahasiswa yang masih belum tenang hatinya untuk mengetahui siapa sosok gadis SMA itu?
# Kamis, 15 Maret 2007
Semua berjalan dengan seperti biasa, pelajaran hari kamis di kelas Gadis yang juga aktif sebagai ketua jurnalistik itu. Sesaat dia dikejutkan dengan kedatangan guru piket yang membawa kado. Pak guru itupun membuat sandiwara yang seolah-olah menanyakan apakah pernah kamu mengikuti lomba menulis berita dengan nada tegas, Gadis pun merasa takut dengan semua itu. Tak disangka di depan pintu kelas dia mendapat hadiah dan pemenang lomba menulis berita sebagai juara pertama. Juara kedua pun diraih sahabat sang ketua ini, Jelita. Kedua sahabat ini pun menjadi pemenang lomba menulis berita itu. Bahagia pastinya menghiasi hati mereka. Sepulang sekolah mereka putuskan untuk mengucapkan terima kasih kepada sang mahasiswa yang meninggalkan nomor handphonenya. Pesan singkat pun terkirim. Sampai akhirnya para ketua ini saling ber-pesan singkat ria dan berjanji akan bertemu.
Betapa kagetnya sang mahasiswa yang tidak menyangka bahwa yang dia temui adalah sosok Gadis yang membuat hatinya penasaran dan dialah juara pertama lomba itu. Senyum bahagia pun mengembang. Serasa hati mereka tlah menjadi satu dalam kata cinta. Mungkin itu keputusan yang cepat dan akhirnya tahap pendekatan sang mahasiswa dengan sang gadis SMA di mulai. Rasa cinta dan nyaman mungkin tlah tumbuh dihati mereka masing-masing. Tapi apa daya karena kesibukan itulah mereka harus menahan rindu untuk bertemu di sekolah Gadis.
Sudah hampir enam bulan berlalu, tidak ada kabar dari sang mahasiswa. Sang gadis pun tetap sabar menanti, berharap sang arjuna akan menemui dan menjemputnya kembali…
Dimana kah sosok mahasiswa berada?
Dimanakah hati mereka kan berlabuh?
Sampai akhirnya September 2007, Arjuna menemui kembali. Tapi kenyataan berkata lain karena Gadis memiliki “Pangeran” dan bukan Arjuna. Hancur hati dan rasa ketika Arjuna mengetahui Gadis memiliki/memilih Pangeran. Begitu juga penyesalan hati Gadis, mengapa dia mengambil keputusan hati secepat itu kepada Pangeran? Arjuna pun mungkin patah hati melihat keadaan ini. Namun Arjuna dan Gadis pun merasa hatinya dipermainkan waktu.
# empat tahun berjalan
Gadis pun merasa kecewa dengan keputusan dan pilihan ini. dan menjalani hubungan palsu dengan Pangeran. Hati Gadis tetap untuk Arjuna. Pahit mungkin menjalani hubungan yang penuh dengan kebohongan, namun hubungan Gadis dan Pangeran berlangsung dalam waktu empat tahun. Sampai akhirnya Gadis merasa menjadi jahat kepada Pangeran, bagaimana tidak ketika hatinya bukan untuk Pangeran tapi tetap untuk Arjuna.
Arjuna yang kini menjadi pria dewasa dan Gadis telah menjadi wanita karir. Pemikiran Gadis dan Pangeran sering tidak bisa berjalan dengan bersamaan. Visi misi dan tujuan hidup mereka pun berbeda.
Bagaimana kelanjutan hubungan Gadis dan Pangeran?
Bagaimana dengan Arjuna yang masih menunggu Gadis?
Apa kebutusan Gadis?
Cinta atau hati yang akan Gadis pilih?
Akankah Gadis bersatu dengan Arjuna?
Atau bukan Pangeran dan Arjuna yang akan mengisi hati Gadis?
# semua masih menjadi pertanyaan besar, mungkin hanya Gadis yang bisa memutuskan semua ini
# Jum’at, 1 Juli 2011
. hawa, memang merubah sgalanya..
.kala sang arjuna enggan menyapa pagi ini…
.hawa tercipta di dunia, tuk menemani sang adam
Begitu juga dirimu tercipa tuk temani aku
# Sabtu, 2 Juli 2011
Dengan bodohya, kemarin pukul 16:43 WIB sebelum Gadis pulang dari kantor, Gadis mengirim pesan singkat kepada Arjuna yang berisikan 7 lembar pesan dan 11 alasan kenapa Gadis tidak bisa melupakan Arjuna. Hampir 17 jam ketika Gadis menulis dan mengirim pesan ini, belum ada balasan dari Arjuna. Gadis pun hanya menunggu, tapi apa yang Gadis lakukan hanya untuk segera menentukan hatinya, hati Gadis yang hanya untuk Arjuna bukan untuk Pangeran yang selama ini menjadi pacarnya. Dengan 7 lembar pesan 11 alasan cinta itu mungkin hati Gadis merasa tenang dan kejujuran atas perasaan kepada Arjuna telah ia utarakan kepada Arjuna. Kejujuran hati mungkin berat dilakukan Gadis, tapi ini semua dilakukan agar ia tak memikirkan Arjuna yang membuat waktu Gadis tersita dengan anggan tentang Arjuna, Gadis mencoba melupakan kejadian yang hampir 5 tahun yang lalu, tapi tetap tidak bisa untuk ia lupakan. Gadis hanya bisa berharap mungkinkah Arjuna akan menjadi kekasih sejatinya atau cuma sekedar harapannya. Karena bila Arjuna tidak menjadi kekasih sejati Gadis, ia tidak akan pernah menyesal jatuh hati pada Arjuna. Namun Gadis seperti bermimpi ketika menginginkan Arjuna untuk tetap disampingnya. Semoga tidak hanya sekedar harapan Gadis. Bagi Gadis ketika berkata jujur dengan hati dan mengatakan pada Arjuna merupakan suatu keberanian tinggi ketika memutuskan cinta. Semoga Arjuna cepat memberi jawaban karena atas nama cinta, hati Gadis tidak mungkin terbagi pada Arjuna dan Pangeran. Gadis pun menunggu… menunggu.. menunggu.. menunggu.. menunggu ketegasan dan jawaban Arjuna!!
Lagu Rossa, atas nama cinta ini pun menjadi suatu motivasi bagi Gadis, dengan lirik :
Aku wanita yang punya cinta di hati
Ada dirimu dan dirinya dalam hidupku
Mengapa terlambat cintamu tak ku miliki
Sedang diriku dengan dia tak begitu cinta
Mengapa yang lain bisa
Mendua dengan mudahnya
Kita terbelenggu dalam ikatan tanpa cinta
Atas nama cinta
Hati ini tak mungkin terbagi
Sampai nanti bila aku mati
Cinta ini hanya untuk engkau
Atas nama cinta
Ku relakan jalanmu berada
Asal engkau akhirnya denganku
Ku bersumpah atas nama cinta
Walau perasaan Gadis sudah tenang namun jawaban Arjuna masih ia tunggu, Arjuna semoga kau memberi waktu pada Gadis, berharap mereka menyatukan hati dan untuk selamanya. Namun hanya Arjuna dan Gadis yang bisa menyatukan hati mereka. Saya hanya bisa berharap yang terbaik bagi cinta kasih mereka. Bagi Arjuna dan Gadis. Bisa dibilang menunggu memang harus tetap bersabar demi suatu keputusan yang baik.
# Senin, 4 Juli 2011
Lima hari. Lima hari akhirnya Arjuna mengirimi balasan pesan singkat Gadis. Kaget!! mungkin itu rasa pertama Gadis ketika mengetahui satu pesan baru dari “Arjuna” ada di handphonenya. Tepat pukul 19:07 WIB pesan singkat mengunjungi nomor pribadi Gadis. Rasanya Gadis enggan membuka dan membaca pesan itu, namun Gadis harus mengetahui keputusan Arjuna. Dengan tarik nafas panjang dan berdoa sebelum membuka pesan singkat dari Arjuna,akhirnya Gadis pun membaca dengan cermat isi pesan itu. Dalam pesan singkat itu Arjuna merasa terkejut dengan pengakuan dan kejujuran hati Gadis, namun Arjuna masih menjaga komitmen dia bahwa Gadis merupakan sahabat atau saudaranya seperti komitmen yang dulu pernah dikatakan Gadis pada Arjuna. Yahhhhhhhhh… Arjuna juga meminta alasan pada Gadis mengapa tiba-tiba ada kata cinta? Apa arti cinta palsu yang dimaksud Gadis kepada Pangeran? Ada apa denganmu Gadis?
Gadis pun menjelaskan smua melalui pesan singkat, alasanya cuma satu yaitu masalah “hati”. Berat harus menjaga rahasia sampai sekarang, mungkin 7 pesan singkat dan 11 alasan merupakan ledakan dari perasaan Gadis pada Arjuna.
Namun tidak ada balasan lagi dari Arjuna… Arjuna oh Arjuna, sibukkah dirimu? Rintih Gadis di malam dingin dan sepi dalam menunggu keputusan. Sabar dan sabar yang bisa Gadis lakukan.
Kini masalahnya dengan Pangeran? Namun sejak awal hubungan Gadis dan Pangeran, Gadis menceritakan masa lalu tentang Arjuna. Dengan bangga Pangeran mengizinkan Gadis menentukan hatinya, bagaimana pun melihat orang yang disayang bahagia pasti smua akan bahagia serta mereka tetap akan menjadi saudara apapun keputusan nanti. Gadis heran pada ketegaran hati Pangeran, tega dan tidak tega selalu mencampur dalam perasaan itu. Tapi ucapan terima kasih kepada Pangeran pun tak terbatas.
Menunggu… menunggu…menunggu…menunggu ketegasan Arjuna! Berharap komitmen itu berubah menjadi komitmen untuk mengarui kehidupan bersama, namun untuk saat ini mungkin masih harapan dan akan tetap berubah menjadi kenyataan jika waktu mengizinkan Arjuna dan Gadis untuk bersatu. Menyatukan cinta dan hati mereka pada waprakeswara cinta tertinggi dan agung dalam hidup ini. Menunggu…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar